Follow Me

Monday, January 28, 2008

1 tamparan untuk menyadarkan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri,kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab
pertanyaan anda.

Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu
menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak
menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memilikiunsur yang sama. Apakah Tuhan
tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah
kepada saya?

Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban
saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari
api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang
menyakitkan untuk syaitan.

Monday, January 21, 2008

Terimalah keputusan dan Taqdir Allah

"Tiada suatu musibahpun yang terjadi di muka bumi dan tiada pula yang menimpa diri kalian, melainkan semuanya telah tertulis di laut Mahfuzh sebelum Kami menciptakan bumi dan diri kalian". (QS.57:22)

"Katakanlah: sekali-kali tidak ada musibah yang akan menimpa kami, melainkan yang telah ditetapkan oleh Allah atas kami". (QS. 9:51)

Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, niscaya Allah akan memberikan cobaan

Selamat kepada mereka yang mengalami musibah atas kesabaran mereka dan keridhaan mereka kepada taqdir Allah yang maha pemberi dan maha pengambil, yang maha menyempitkan dan maha melapangkan rizki. Percayalah kepada taqdir sebelum kita terbelenggu oleh kekuatan emosi, rasa tidak puas, penyesalan dan ratapan. Akuilah keputusan Allah sebelum kita dilanda arus penyesalan.

Janganlah kita sampai mengatakan "sekiranya kulakukan begini dan begitu, tentulah kejadiannya akan berbeda", akan tetapi katakanlah "Allah telah mentaqdirkan demikian dan semua yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi". Maka kembalikan semuanya kepada Allah S.W.T.

Innalillahi wa inaailaihi rojiuun...Amien.


Monday, January 14, 2008

Untaian Doa pengampun dosa

Simaklah untaian doa yang diajarkan Imam Ali bin Abi Thalib (sa) kepada Kumail bin Ziyad:
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menuruntuhkan penjagaan.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak karunia

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menahan doa

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala'

Ya Allah, ampunilah segala dosa yang telah kulakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan


Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata:
"Dosa-dosa yang merubah kenikmatan adalah: menzalimi orang lain, merubah kebiasaan yang baik, berpura-pura melakukan kebajikan, mengingkari nikmat Allah, dan tidak bersyukur kepada-Nya, inilah yang dimaksud firman Allah swt: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu bangsa sehingga mereka sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka. Adapun dosa-dosa yang mendatangkan bencana: Tidak membantu orang yang menderita, tidak menolong orang yang teraniaya, tidak perduli terhadap amar ma'ruf dan nahi munkar." (Al-Wasail 16: 281)

"Sesungguhnya Allah menetapkan takdir untuk tidak memberikan nikmat kepada hamba-Nya lalu mencabutnya kembali sampai dia melakukan suatu dosa yang mengharuskan Dia memberikan kesengsaraan." (Al-Kafi 3: 375)

Thursday, January 10, 2008

Dosa yang Mendatangkan Bencana

Dosa yang Mendatangkan Bencana
Oleh: Syamsuri Rifai

Mari kita simak dan cermati untaian kalimat suci Ilahi melalui lisan suci Rasul-Nya dan para kekasih-Nya. Semoga untaian kalimat suci ini dapat menyadarkan kita, mengapa dilanda bencana?

Allah swt berfirman:
"Apa saja musibah yang menimpamu, itu karena perbuatan tanganmu sendiri, Allah memaafkan sebagian besar." (Asy-Syura/42: 30)

"Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merubah kenikmatan yang dianugrahkan pada suatu umat sehingga mereka sendiri yang merubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (Al-Anfal/8: 53)

"Sesungguhnya Allah tidak akan pernah mengubah keadaan suatu umat sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Jika Allah berkehendak suatu keburukan terhadap suatu umat, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menolaknya" (Ar-Ra'd/13: 11)

"Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit..." (Thaha/20: 124)

"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka karena perbuatannya." (Al-A'raf/7: 96)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: "Jika kamu telah sampai ke tepi suatu nikmat, maka janganlah kamu membuat lari tepi yang lain karena kurangnya bersyukur." (Nahjul Balaghah, syarh Al-Faydh, hlm 1083)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Allah tidak pernah memberikan suatu nikmat kepada hamba-Nya lalu Dia mencabutnya kembali sehingga dia melakukan suatu dosa yang mengharuskan Dia mencabut kenikmatan itu." (Al-Kafi 3: 376).

Renungan di Tahun Baru 1 Muharram 1429 H

Monday, January 07, 2008

Pelajaran untuk Ku di awal Tahun

Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati...

Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya. ...

Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain...kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus. ..

Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan..

Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis....

Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda...

Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya.. .

Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai...

Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat mencintai dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun.....

Saya belajar, bahwa sahabat terbaik ada bersama saya untuk dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu yang berguna...

Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh, Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati....

Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya....saya hanya belajar untuk tidak egois dan mengerti akan dirinya

Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya....dan untuk itu saya harus memaafkannya. ..

Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya...

Saya belajar, bahwa cinta itu memberi dan mengerti tanpa harus diberi dan dimengerti..

Saya belajar, bahwa apa yang kita inginkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dan kita harus berlapang dada menerimanya. .

Saya belajar, bahwa saya harus belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan hidup untuk masa depan, bukan terus-menerus melihat ke masa lampau..

Saya belajar, bahwa keluarga saya adalah harta terbesar yang saya punya..

Saya belajar, bahwa dengan berterima kasih pada Yang Maha Kuasa, maka Ia akan memberi rahmat lebih banyak lagi..

Saya belajar, bahwa saya harus tidak boleh berhenti belajar..