Follow Me

Monday, November 21, 2011

Mitos seputas "utang" tidur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidur adalah salah satu cara istirahat yang paling baik karena saat tidur, kita bisa mengembalikan seluruh fungsi organ tubuh. Namun, tidak semua orang bisa tidur dengan "benar", dan bangun dalam keadaan bugar keesokan paginya.

Lalu apa sih penyebabnya? Hal ini disebabkan kita seringkali salah mengartikan mitos-mitos tentang tidur, khususnya dalam hal membayar "utang" tidur akibat kurangnya jatah tidur sebelumnya. Ini beberapa di antaranya:

1. Tidur kurang dari 1 jam per hari tidak mempengaruhi aktivitas Anda.
Hal ini adalah mitos. Anda mungkin tidak akan merasa mengantuk di siang hari. Namun kurangnya waktu tidur bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan merespons dengan cepat. Kurang tidur juga bisa mengganggu kesehatan jantung, keseimbangan energi, dan kemampuan untuk melawan infeksi penyakit.

2. Tubuh Anda bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan jam tidur.
Sebagian besar orang merasa tubuhnya bisa mengatur ulang jam biologis mereka untuk tidur hanya dalam waktu 1-2 jam saja. Akibatnya, dalam beberapa hari kemudian Anda harus "membayar" waktu tidur itu, dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri untuk kembali tidur normal lebih dari seminggu.

3. Tidur malam lebih lama bisa menghilangkan kelelahan di siang hari.
Anda tak hanya membutuhkan waktu tidur yang cukup, tapi kualitas tidur yang baik. Beberapa orang bisa tidur 8-9 jam setiap malamnya, tetapi mereka tetap tidak merasa cukup istirahat ketika bangun. Hal ini disebabkan karena kualitas tidur yang rendah.

4. Anda bisa mengganti waktu tidur lebih banyak.
Bekerja lembur dalam seminggu hingga kekurangan waktu tidur kadang membuat Anda berpikir untuk menggantinya di akhir pekan. Meskipun pola tidur akan sangat membantu meringankan utang tidur, namun hal ini tidak akan membuat Anda benar-benar bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Balas dendam waktu tidur ini justru akan mempengaruhi siklus bangun tidur Anda. Akibatnya, akan jauh lebih sulit untuk pergi tidur dan bangun pada waktu yang tepat keesokan harinya.


Monday, November 14, 2011

Teh hijau atasi obesitas

Jika Anda ingin mengurangi efek makanan berlemak yang bersarang di pinggang, Anda mungkin bisa mencoba untuk mengonsumsi teh hijau.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti Universitas Penn State menemukan bahwa senyawa di teh herbal tersebut dapat menurunkan berat badan pada seekor tikus.

Tikus yang digunakan untuk percobaan merupakan tikus yang mengalami obesitas. Para peneliti menggunakan dua tikus yang memiliki lemak tinggi dan keduanya diberikan jumlah makanan yang sama. Tikus pertama yang diberikan asupan Epigallocatechin-3-gallate (EGCC), sebuah senyawa yang ditemukan pada teh hijau, ternyata ampuh menurunkan berat badan hingga 45% dibandingkan tikus yang lain.

Tak hanya sekedar berat badan yang turun, dari penelitian tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan 30% lipid tinja.

"Tampaknya ada dua manfaat, awalnya, EGCG membantu tubuh untuk menyerap lemak dan, kedua, meningkatkan kemampuan untuk memanfaatkan lemak," ujar peneliti Joshua Lambert.

Lambert juga menambahkan seseorang yang meminum secangkir teh hijau per hari akan mendapatkan asupan EGCG, tapi penelitian terbaru mengindikasikan bahwa, mengonsumsi teh hijau tidak berpengaruh pada nafsu makan, dan hanya dapat memperlambat penambahan berat badan.

(Berbagai Sumber)