Follow Me

Monday, December 30, 2013

Memaafkan Masa Lalu

Apakah Anda sudah memaafkan masa lalu Anda?
Banyak diantara Kita, tanpa sengaja masih terjerat luka masa lalu, tanpa mampu untuk melepaskannya dari kehidupan Kita..
Andakah salah satunya?

K, seorang perempuan yang berumur 20an tahun mengalami gangguan psikologi yang disebut “Doctor Shopping”, yang membuatnya sangat khawatir akan kesehatan tubuhnya sehingga ia rajin berkunjung ke dokter untuk berusaha mengobati ‘penyakit’ yang tidak pernah ada..
Setelah kami gali masa lalunya, ternyata ada luka masa lalu terhadap orang tuanya yang ia rasa tidak memperlakukannya secara adil dibandingkan perlakuan terhadap saudaranya yang lain semasa kecil..
Saat masih kecil, K merasa kesepian dan seorang diri di keluarganya, karena melihat kedua orang tuanya lebih menyayangi saudaranya yang lain..
Perasaan kesepian serta ketakutan akan kehilangan ‘sosok’ orang yang disayanginya ini membuatnya menjadi sangat khawatir akan dirinya dan orang-orang yang disayanginya..
Kini, ia menjadi orang yang mudah menjadi terlalu khawatir bila dirinya dan orang yang disayanginya sakit atau mengalami hal buruk lainnya..
Selain itu, setelah kami gali lebih dalam, ternyata hubungan K dengan keluarganya -baik orang tua maupun saudaranya- tidak terlalu baik, karena K masih saja menyimpan dendam -yang terjadi tanpa disadarinya- terhadap saudaranya sehingga ia selalu merasa iri bila saudaranya meraih prestasi dan pencapaian apapun yang melebihinya..
K tidak akan bisa sepenuhnya hidup bahagia sebelum ia benar-benar memaafkan masa lalu dan melepaskan diri dari jeratannya..

Lain lagi kisah T, pasien kami yang lain..
T, pasien perempuan kami yang berumur 50an tahun juga mengalami keluhan yang serupa..
T bisa dibilang terlambat ‘mendapat pertolongan’ untuk memaafkan masa lalunya..
T dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang sangat suka membandingkan dirinya dengan saudaranya yang lain. Sebagai seorang paling tua diantara saudaranya, orang tuanya yang penuntut mengharapkan dirinya menjadi seorang manusia super yang bisa menjadi contoh bagi saudaranya yang lain..
Namun, tentu saja ia gagal..
Dan ia merasa sakit hati karena kegagalannya itu..
Ia merasa sakit hati karena ada adik kandung yang lebih baik -dan dianggap lebih baik oleh orang tuanya- daripada dirinya..
Ia merasa sakit hati terhadap kedua orang tua yang suka membanding-bandingkan dirinya dengan saudaranya yang lain..
Ia merasa sakit hati karena saat kecil ia tidak mendapat perhatian dan kasih sayang seperti yang diharapkannya..
karena menyimpan segala rasa sakit ini, bisa dibilang kehidupannya hancur..
Ia ‘tanpa sengaja’ sering menyakiti saudara-saudara dan orang tuanya..
ia ‘tanpa sengaja’ menjadi haus akan perhatian, pujian dan sanjungan orang lain yang membuatnya menjadi sangat bergaya hidup mewah sehingga merusak kondisi keuangannya di masa tua..
Ia ‘tanpa sengaja’ menghancurkan kehidupan anak-anaknya dengan memanjakan anak-anaknya dengan sangat berlebihan, bahkan disaat anak-anaknya sudah berumah tangga..
Kehancuran kehidupannya bermula dari luka lama di masa kecilnya, yang bahkan tidak pernah ia sadari keberadaannya..

Ingin kehidupan yang bahagia dan penuh keberlimpahan?
Maafkan masa lalu kita yang menyakitkan,,
semuanya..
Bila Kita tidak bisa memaafkan masa lalu kita atau tidak dapat mengenalinya, berkunjunglah ke dokter Jiwa (psikiater) atau psikolog, karena biaya terapi untuk bisa memaafkan masa lalu, jauh teramat sangat lebih murah dibanding biaya kehancuran hidup akibat masih memendam luka lamanya..
Maafkanlah masa lalu Kita..
Sebelum ia merenggut semua kehidupan Kita..

Monday, December 23, 2013

Toleransi Islam untuk 25 Desember by Felix Siaw


Natal jelas bukan perayaan kaum Muslim, dan kaum Muslim harusnya tidak berkepentingan dengan itu. Namun jelas ada hubungannya dengan kaum Muslim mengingat sebagian besar daripada kita juga berhubungan dengan sesama kita yang merayakannya. Karena itu menjadi penting kiranya kita membahas bagaimana pandangan Islam tentang Natal dan seputarnya serta toleransi kita di dalamnya.

Sebagaimana yang kita ketahui, 25 Desember bukanlah hari kelahiran Yesus Sang Mesias (Isa Al-Masih). Walaupun gereja Katolik menganggapnya begitu.

Encyclopedia Britannica (1946), menjelaskan, “Natal bukanlah upacara-upacara awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.”

Secara sains, dibuktikan tanggal 25 Desember adalah pertama kalinya matahari bergerak ke arah utara dan memberikan kehangatan setelah matahari berada di titik terendah di selatan pada 22-24 Desember (winter solstice) yang menyebabkan bumi berada di titik terdingin.

Karena itulah orang Yunani pada masa awal merayakan lahirnya Dewa Mithra pada 25 Desember, dan orang Latin merayakan hari yang sama sebagai kelahiran kembali Sol Invictus (Dewa Matahari pula)
Singkatnya, Bila kelahiran Yesus disangka 25 Desember, maka itu adalah kesalahan yang nyata

Namun, bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah bahwa umat Kristen telah menjadikan tanggal 25 bukan hanya sebagai peringatan, tapi perayaan kelahiran ‘Tuhan Yesus’ bagi mereka. Sehingga permasalahannya berubah menjadi permasalahan aqidah.

Karena itulah dalam Islam, kita pun dilarang ikut-ikutan merayakan Natal, karena itu adalah perayaan aqidah. Termasuk ikut memberikan ‘selamat natal’ atau sekadar ucapan ‘selamat’ saja. Karena sama saja kita mengakui bahwa Natal adalah hari lahir ‘Tuhan Yesus’ bagi mereka

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih (TQS al-Maaidah [5] : 73)

Seringkali kita beralasan, “Tapi kan nggak enak, dia bos saya / teman saya / dll, masak saya nggak ngucapin, kalo dalam hati mengingkari kan gak papa, yang penting niatnya! Toleransi dong!”
Perlu kita sampaikan, niat apapun yang kita punya, apabila kita melakukan hal itu, maka sama saja hukumnya. Dan toleransi bukanlah mengikuti perayaan aqidah umat lain. Oleh karena itu harusnya kita lebih takut kepada Allah dibanding kepada manusia.

Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir (TQS al-Maaidah [5] : 44)

Lalu bagaimana toleransi Islam terhadap agama lain? Toleransi kita hanya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka yakini tanpa kita ganggu. Itulah toleransi kita.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku (TQS al-Kaafiruun [109] : 6)

Toleransi bukannya ikut-ikutan dengan kebablasan dan justru terjebak dalam kekufuran. Sebagai Muslim harusnya kita menyampaikan bahwa perayaan semacam ini adalah salah. Dan kalaupun toleransi, bukan berarti mengorbankan aqidah kita, mari kita ingat pesan Rasulullah

”Sungguh kamu akan mengikuti (dan meniru) tradisi umat-umat sebelum kamu bagaikan bulu anak panah yang serupa dengan bulu anak panah lainnya, sampai kalaupun mereka masuk liang biawak niscaya kamu akan masuk ke dalamnya pula”. Sebagian sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, orang-orang Yahudi dan Nasrani-kah?” Beliau menjawab: ”Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (HR Bukhari dan Muslim)

Walhasil sekali lagi kita mengingatkan bahwa haram hukumnya di dalam Islam mengikuti perayaan Natal, juga termasuk mengucapkan ‘Selamat Natal/Selamat’ ataupun yang semisalnya. Mudah-mudahan Allah menunjuki kita dan mereka

Felix Siauw
follow me on twitter @felixsiauw

Monday, December 16, 2013

Kenapa Orang Tua Ngotot Walau Salah

dr.Bram Irfanda's Blog

Salah satu Masalah terbesar yang sering kita hadapi saat berhubungan dengan Orang Tua Kita adalah orang tua Kita seringkali tidak menyadari bahwa beliau salah, bahkan sering ngotot walau ternyata salah..
Walau lebih banyak Merasakan asam garam kehidupan, terkadang orang tua kita juga berbuat salah..
Entah itu saat membuat keputusan untuk keluarga..
Entah itu saat membuat keputusan Untuk diri Kita..
Atau masalah lainnya..
Tentu sebagai manusia biasa, adalah suatu hal yang wajar bila orang tua berbuat salah..
Namun, Mereka seringkali ngotot dengan pandangan dan keputusannya..
Tanpa mau mendengarkan aspirasi Kita..
Kenapa Orang Tua sering bertindak demikian?
Salah satu sebab yang mendasarinya, adalah,,
Orang tua Kita jarang sekali -atau bahkan tidak pernah- mengoreksi dirinya sendiri..
Akibatnya, orang tua Kita seringkali tidak menyadari bahwa beliau salah..
Apakah sikap ini aneh?
Ternyata tidak..
Dengan memahami kenyataan ini, alangkah baiknya bila Kita terus bersikap baik kepada orang tua Kita, sengotot dan sekeras apapun pendirian mereka bila mereka ternyata salah..
Toh, Ternyata Kita juga seringkali salah..
Perbanyaklah memahami..
Kurangi Mengkritik..

@dr_BramIrfanda

Monday, December 09, 2013

Uang Haram, Bermanfaatkah?

dr.Bram Irfanda's Blog

Apakah Uang haram atau uang yang dihasilkan dengan cara tidak benar seperti korupsi, mencuri, menipu dll bermanfaat? Jawabannya adalah...Tidak!
Uang haram itu tidaklah bermanfaat..
Dan malah hanya akan jadi penyebab musibah dan malapetaka..

Pada dasarnya, rezeki yang berhak kita nikmati adalah sebanding dengan apa yang kita kerjakan atau orang tua kita kerjakan saat kita masih dalam asuhan orang tua Kita.
Bila kita bekerja senilai 12, maka rezeki kita senilai 12..
Bila kita menikmati ‘rezeki’ 20, disaat hasil pekerjaan kita senilai 12, berarti ada 8 yang bukan rezeki kita namun kita makan. 

8 kelebihan yang bukan benar-benar hasil dari jerih payah kerja kita namun kita makan itu, sesungguhnya merupakan utang.. 
Yang sayangnya harus kita bayar kelak..
Baik dibayar dengan penyakit, kesialan, musibah, bencana dan berbagai macam kemalangan lainnya..
Bila semua orang menyadari kenyataan ini, kehidupan manusia di dunia akan tentram sentosa..
Namun, sayangnya tidak semua orang sadar..
Pastikan saja itu bukan kita atau keluarga kita..

@dr_BramIrfanda

Monday, December 02, 2013

Inilah 6 Alasan Mengapa Makanan Pedas Itu Sehat

DREAMERSRADIO.COM - Siapa bilang menambahkan cabai atau lada dalam makanan hanya membuat sakit perut dan tubuh berkeringat. Tak hanya menambah sensasi makan, tapi ternyata makanan pedas juga bergizi dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Buat kamu penggemar makanan pedas, beruntunglah karena kamu bisa mendapat semua manfaat cabai dan lada.
Dan bila kamu tak suka makanan pedas mungkin 6 alasan ini baik ini dapat mendorong kamu menggemari makanan pedas. Yuk intip 6 manfaat makanan pedas seperti dikutip dari Mag For Woman :

Menurunkan berat badan
Rempah-rempah yang memberikan sensasi rasa pedas seperi cabai, lada dan bawang merah mengandung senyawa yang bernama capcaisin. Senyawa ini menyebabkan peningkatan metabolisme yang membantu dalam mempercepat proses pembakaran kalori.

Meningkatkan kesehatan jantung
Tahukah kamu bahwa ternyata cabai dapat mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh loh Dreamers! Hal ini dapat membasmi kolesterol yang menumpuk pada pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah ke jantung. Artinya gemar makan pedas mengurangi resiko serangan jantung dan stroke.

Meningkatkan kekebalan tubuh
Cabai dan lada mengandung banyak vitamin A dan C. Vitamin tersebut sangat membantu dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Mengkonsumsi makanan pedas juga mencegah terserang penyakit ringan seperti flu.

Memperbaiki suasana hati
Makanan pedas seperti cabai, paprika, dan lada ternyata masuk dalam daftar makanan yang baik dikonsumsi sebagai mood booster. Jenis-jenis rempah pedas tersebut membantu pelepasan hormon endorfin dalam tubuh. Hormon tersebut bertugas untuk memberikan rasa bahagia dan membuat seseorang lebih enerjik.

Melegakan pernafasan
Dada terasa sesak akibat flu atau gangguan pernafasan lainnya, makanan pedas adalah obat alami yang ampuh. Makanan pedas dapat melegakan pernafasan, dan mengatasi masalah hidung tersumbat dan menghangatkan dada yang sesak.

Membantu melancarkan pencernaan
Yap, rempah-rempah pedas juga membantu melancarkan pencernaan. Punya masalah dengan buang air besar? Solusinya adalah makanan pedas. Makanan pedas ini membantu mendorong kerja lambung dan usus sehingga mempermudah proses perncernaan.
Mau mulai coba makanan pedas apa ya kira-kira?
(mya)