Tuesday, August 30, 2011
Monday, August 22, 2011
Keutamaan orang kaya yg bersyukur
Monday, August 15, 2011
Nikmatnya Berdoa
- Kedekatan Allah yang umum dengan ilmu-Nya, ini berlaku pada setiap makhluk.
- Kedekatan Allah yang khusus pada hamba-Nya dan seorang muslim yang berdo’a pada-Nya, yaitu Allah akan mengijabahi (mengabulkan) do’anya, menolongnya dan memberi taufik padanya. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 87)
Monday, August 08, 2011
Dua Tetes Air Mata
Saudaraku, pernah Rasululloh SAW menasehati sahabatnya Mu'adz bin Jabal r.a tentang keikhlasan dalam beramal, beliau berkata "Hai Mu'adz, sesungguhnya amalan yang ikhlas walaupun sedikit sudah mencukupi". Kata kunci dalam beramal adalah ikhlas, mudah diucapkan tetapi sangat sulit untuk dilakukan. Kiat kita memeriksa amalan-amalan kita adalah periksa keikhlasan kita sebelum beramal, ketika beramal dan sesudah beramal. Selalu ucapkan istighfar dan Lahaula walaquwata ila billah ketika akan beramal dan tanamkan dalam hati kita keyakinan hanya kepada Allah SWT maka insyaAllah kita akan terhindar dari sifat ujub, riya dan takabur. Berikut ada kisah, semoga menjadi ikhtibar bagi kita semua :
Dua Tetes Air Mata
(copas dari millis
temen).
Alkisah Ahmad bin Miskin hidup dengan istri dan anaknya yang masih kecil.
Kesusahan menderanya terus-menerus. Tak ada pekerjaan yang dilakukannya. Suatu
malam, setelah seharian tak secuil makanan masuk kedalam perutnya, hatinya
gelisah dan tak dapat tidur. Hatinya perih seperti perutnya yang keroncongan.
Seperti prajurit yang kalah perang, ia lesu, lemah-lunglai, dan tak ada
harapan. Anaknya menangis seharian, karena tak ada air susu dari istrinya yang
lapar. Sungguh kefakiran ini membuatnya sangat menderita. Timbul pemikiran
darinya untuk menjual rumah yang ditempatinya.
Esok harinya, usai shalat
shubuh berjamaah dan berdoa, ia menemui sahabatnya Abdullah as-sayyad. “Wahai
Abdullah! Bisakah kau pinjamkan aku beberapa dirham untuk keperluan hari ini.
Aku bermaskud menjual rumahku. Nanti setelah laku akan kuganti,” kata Ahmad.
“Wahai Ahmad. . . ambillah bungkusan ini untuk keluargamu dan
pulanglah! Nanti aku akan menyusul kerumahmu membawakan semua kebutuhanmu itu,”
jawab Abdullah cepat. Maka Ahmad pun pulang kerumah sambil terus merenung untuk
menjual rumahnya. Sungguh sakit kalau harus menjual rumah satu-satunya, sekadar
untuk makan. “Setelah itu, saya akan tinggal dimana,” renung Ahmad.
Ahmad segera memantapkan langkahnya. Kini ia membawa bungkusan
makanan untuk keluarganya. Tentu istrinya akan gembira dan anaknya akan tertawa
lucu setelah memperoleh air susu. “ Terasa nikmat roti yang dibungkus ini
tentunya. Sahabat Abdullah memang sangat dermawan, sahabat sejatiku,” desah
Ahmad.
Belum sampai setengah perjalanan, tiba-tiba seorang wanita
dengan bayi dalam gendongan menatap iba. “Tuan, berilah kami makanan. Sudah
beberapa hari ini kami belum makan. Anak ini anak yatim yang kelaparan,
tolonglah. Semoga Allah swt. Merahmati tuan,” ratap ibu itu.
Iba rasa hati Ahmad. Ditatapnya bayi yang digendong wanita itu.
Tampak wajah yang layu, pucat kelaparan. Wajah yang mengharap belas kasihan.
Sungguh melas, tak sanggup Ahmad memandangnya lama-lama. Dibandingkan
keluargaku, mungkin ibu dan anak ini lebih membutuhkan. “Biarlah aku akan
mencari makanan lain untuk keluargaku,” Ahmad membatin. “Ini ambillah bu. . .
aku tak punya yang lain, semoga dapat meringankan bebanmu. Kalau saja aku punya
yang lain mungkin aku akan membantumu lebih banyak,” kata Ahmad sambil
menyerahkan bungkusan yang sama sekali belum disentuhnya.
Dua tetes air mata jatuh dari mata sang ibu, “Terima kasih. .
.terima kasih tuan. Sungguh tuan telah menolong kami dan semoga Allah membalas
budi baik tuan dengan balasan yang besar,” si ibu berterima kasih dan menunduk
hormat. Maka Ahmad pun meneruskan perjalanan.
Ia beristirahat bersandar di batang pohon sambil merenungi
nasibnya. Namun, ia kembali ingat bahwa sahabatnya Abdullah telah berjanji akan
datang membawakan keperluannya. Dan Abdullah tak pernah ingkar janji sekalipun.
Maka bergegas ia pulang dengan perasaan harap-harap cemas. Di tengah jalan dia
berpapasan dengan sahabat baiknya Abdullah.
“Wahai Ahmad kemana saja engkau,” tegur Abdullah
tersengal-sengal. “Aku mencarimu kesan-kemari. Aku datang kerumahmu membawakan
keperluanmu yang aku janjikan. Namun, ditengah perjalanan aku bertemu dengan
saudagar dengan beberapa onta bermuatan penuh. Dia ingin bertemu ayahmu. Dia
bilang ayahmu pernah memberi pinjaman 30 tahun yang lalu. Setelah jatuh bangun
berdagang, sekarang ia telah menjadi saudagar besar di Bashrah. Kini ia akan
mengembalikan uang pinjamannya, keuntungan serta hadiah-hadiah,” jelas
Abdullah. “Sekarang segera pulanglah Ahmad! Harta yang banyak menunggumu. Tak
perlu kau jual rumah lagi,” kata Abdullah.
Kaget bukan kepalang Ahmad mendengar perkataan sahabatnya
Abdullah. Sungguh ia tak percaya dengan perkataannya itu.
“Benarkah Abdulah, benarkah?” tanya Ahmad ragu-ragu. Maka, ia
berlari seperti terbang, pulang kerumahnya. Sejak itulah Ahmad menjadi orang
kaya raya di kotanya.
Ahmad gemar berbuat kebajikan, apalagi kepada sahabatnya
Abdullah. Pada suatu malam ia bermimpi. Sepertinya saat itu amalannya dihisab
oleh para malaikat. Maka pertama-tama, dosa dan kesalahannya ditimbang.
Wajahnya pucat. Berapa berat dosa yang dimilikinya. “Apakah amal kebaikan yang
dilakukan dapat melebihi dosa-dosa itu?” Ahmad membatin.
Perlahan-lahan amal kebaikannya ditimbang. Pahala berderma
dengan lima ribu dirham hanya ringan-ringan saja. Kata malaikat karena harus
dipotong oleh kesombongan dan riya. Demikian seterusnya. Ternyata seluruh
amalannya tetap tak bisa mengimbangi beratnya dosa yang ia lakukan. Ahmad
menangis.
Para malaikat bertanya, “Masih adakah amal yang belum
ditimbang?” “Masih ada,” kata malaikat yang lain. “Masih ada, yakni dua amalan
baik lagi.”
Ternyata salah satunya adalah roti yang diberikannya kepada anak
yatim dan ibunya. Makin pucatlah wajah Ahmad. “Mana mungkin amalan itu dapat
menyeimbangkan dosa-dosanya yang berat,” keluhnya. Malaikat pun sibuk menimbang
roti itu. Namun, ketika ditimbang, ternyata timbangan langsung terangkat.
Betapa beratnya bobot amalan itu. Kini timbangan ahmad tetap seimbang. Wajahnya
sedikti tenang. Ia gembira, sungguh diluar dugaannya.
“namun amalan apalagi yang tersisa? Karena ini masih seimbang,”
katanya dalam hati.
Maka malaikat pun mendatangkan dua tetes air mata syukur dan
terharu ibu anak yatim atas pertolongan Ahmad. Ahmad tak menyangka kalau
tetesan air mata ibu anak yatim dinilai dengan pahala untuknya. Ia bersyukur.
Para malaikat pun menimbang tetes air mata. Namun, tiba-tiba dua tetes air mata
itu berubah menjadi air bah bergelombang dan meluas bak lautan. Lalu dari
dalamnya muncul ikan besar. Kemudian malaikat menangkap dan menimbang ikan itu
yang disetarakan dengan amalan baik Ahmad.
Ketika ikan menyentuh timbangan, meka seperti bobot yang sangat
berat, timbangan pun segera condong kearah kebaikan. “Dia selamat, dia
selamat,” terdengar teriakan malaikat. Gembiralah hati Ahmad.
“Sekiranya aku mementingkan diri dan keluarga sendiri, maka tak
adalah berat roti dan ikan itu,” Ahmad termenung gembira. Anak yatim dan ibunya
itu yang telah menyelamatkan dirinya. Pada saat itu Ahmad terbangun dari mimpi.
Saudara-saudariku, sungguh amal yang ikhlas di tengah
kesempitan, bernilai tinggi di mata Allah swt.
Semoga kisah tersebut dapat membawa hikmah bagi kita semua,
aamiin…
Wassalamu’alaykum wr.wb.
Bambang S.
Monday, August 01, 2011
Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini
Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.
Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.
Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:
Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
Makan riba أكل الربا
Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....
Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.
أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ
وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا
kezaliman.” (HR Ahmad)
Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.
Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at
dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ
“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)
Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya). Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah dari ujung paling timur hingga ujung paling barat.
Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.
تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ
ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ
“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)
Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan
datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.
Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.
" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،
فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .
"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi:
"Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)
Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.
Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid).
Amin ya Rabb.
============ ==sumber: eramuslim. com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu.
Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat,
Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]