Thursday, October 06, 2005
CERMIN
Selain jujur, cermin juga berani. Ia siap menanggung risiko apa pun karena kejujurannya. Walau yang berkaca tergolong yang paling berkuasa sekali pun. Ia akan bicara apa adanya. Ia siap kalau sewaktu-waktu sang objek merasa tidak puas; membencinya, menghina,bahkan membantingnya tanpa kenal ampun.
Itulah sebabnya ketika seseorang mendapati dirinya dalam cermin dengan tampilan yang tidak memuaskan, ia langsung membersihkan wajah cermin. Mungkin karena debu, noda, atau lainnya. Upaya itu dilakukan terlebih dahulu sebelum sang objek membersihkan wajahnya sendiri. Dan cermin tak pernah protes itu. Ia tak pernah bilang pada sang objek, "Enak aja. Kamu yang kotor. Bukan saya!" Cermin senantiasa berlapang dada untuk dipersalahkan.
***Akhirnya, semua berpulang pada diri kita masing-masing. Mampukah kita menjadi cermin seutuhnya. Atau, cermin buram yang hanya menampakkan wajah keraguan dan keputusasaan.....
(Reflection of my Birthday 6-October-2005)
Labels:
friendship
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment