Plato kemudian berjalan, tidak berapa lama kemudian ia kembali dengan tangan kosong tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, Mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?
Plato menjawab,
Aku hanya boleh membawa satu saja dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi ranting tersebut tidak kuambil. Setelah aku melanjutkan perjalanan, baru aku sadar bahwa ranting - ranting yang kutemukan kemudian tidak sebagus ranting yang tadi, jadi akhirnya tak sebatang ranting pun yang kuambil.
Gurupun berkata,
Itulah yang dimaksud dengan cinta. Cinta itu semakin dicari, semakin tidak ditemukan. Cinta ada di dalam lubuk hati saat kita dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih akan cinta, karena jika pengharapan dan keinginan berlebihan akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan.
Tak ada satupun yang didapat serta tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. TERIMA CINTA APA ADANYA....
No comments:
Post a Comment