Follow Me

Monday, October 26, 2009

DIAM ITU EMAS

Subject: DIAM ITU EMAS

Diam Itu Emas{Diam Aktif} K.H. Abdullah Gymnastiar Dalam upaya mendewasakan diri kita salah satu langkah awal yg harus kita pelajari adl bagaimana menjadi pribadi yg berkemampuan dalam menjaga juga memelihara lisan dengan baik dan benar. Sebagaimana yg disabdakan Rasulullah saw “Barangsiapa yg beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata benar atau diam.” hadits diriwayatkan oleh Bukhari..

1. Jenis-jenis Diam Sesungguh diam itu sangat bermacam-macam penyebab dan dampaknya. Ada yg dgn diam jadi emas tapi ada pula dgn diam malah menjadi masalah. Semua bergantung kepada niat cara situasi juga kondisi pada diri dan lingkungannya. Berikut ini bisa kita lihat jenis-jenis diam:

a. Diam Bodoh yaitu diam krn memang tak tahu apa yg harus dikatakan. Hal ini bisa krn kekurangan ilmu pengetahuan dan ketidakmengertian atau kelemahan pemahaman dan alasan ketidakmampuan lainnya. Namun diam ini jauh lbh baik dan aman daripada memaksakan diri bicara sok tahu.

b. Diam Malas, diam jenis merupakan keburukan krn diam pada saat orang memerlukan perkataan dia enggan berbicara krn merasa sedang tak mood tak berselera atau malas.

c. Diam Sombong. Ini pun termasuk diam negatif krn dia bersikap diam berdasarkan anggapan bahwa orang yg diajak bicara tak selevel dengannya.

d. Diam Khianat, ini diam orang jahat krn dia diam utk mencelakakan orang lain. Diam pada saat dibutuhkan kesaksian yg menyelamatkan adl diam yg keji.

e. Diam Marah, diam seperti ini ada baik dan adapula buruk baik adl jah lebih terpelihara dari perkataan keji yg akan lbh memperkeruh suasana. Namun buruk adl dia berniat bukan utk mencari solusi tapi utk memperlihatkan kemurkaan sehingga boleh jadi diam ini juga menambah masalah.

f. Diam Utama {Diam Aktif}Yang dimaksud diam keutamaan adl bersikap diam hasil dari pemikiran dan perenungan niat yg membuahkan keyakinan bahwa engan bersikap menahan diri maka akan menjadi maslahat lbh besar dibanding dgn berbicara.

2. Keutamaan Diam Aktif
a. Hemat Masalah,dengan memilih diam aktif kita akan menghemat kata-kata yg berpeluang menimbulkan masalah.

b. Hemat dari Dosa, dengan diam aktif maka peluang tergelincir kata menjadi dosapun menipis terhindar dari kesalahan kata yg menimbulkan kemurkaan Allah.

c. Hati Selalu Terjaga dan Tenang, dengan diam aktif berarti hati akan terjaga dari riya ujub takabbur atau aneka penyakit hati lain yg akan mengeraskan dan mematikan hati kita.

d. Lebih Bijak, dengan diam aktif berarti kita menjadi pesdengar dan pemerhati yg baik diharapkan dalam menghadapi sesuatu persoalan pemahaman jauh lbh mendalam sehingga pengambilan keputusan pun jauh lbh bijak dan arif.

e. Hikmah Akan Muncul, yang tak kalah penting orang yg mampu menahan diri dgn diam aktif adl bercahaya qolbu memberikan ide dan gagasan yg cemerlang hikmah tuntunan dari Allah swtakan menyelimuti hati lisan serta sikap dan perilakunya.

f. Lebih Berwibawa, tanpa disadari sikap dan penampilan orang yg diam aktif akan menimbulkan wibawa tersendiri. Orang akan menjadi lbh segan utk mempermainkan atau meremehkan.
Selain itu diam aktif merupakan upaya menahan diri dari beberapa hal seperti: Diam dari perkataan dusta Diamdari perkataan sia-sia Diam dari komentar spontan dan celetukan Diam dari kata yg berlebihan Diam dari keluh kesah Diam dari niat riya dan ujub Diam dari kata yg menyakiti Diam dari sok tahu dan sok pintar Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar atau diam. Semoga pula Allah ridha hingga akhir hayat nanti saat ajal menjemput lisan ini diperkenankan utk mengantar kepergian ruh kita dgn sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhiid “laa ilaha illallah” puncak perkataan yg menghantarkan ke surga.

sumber :Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym
--------------------

Monday, October 19, 2009

SILATURAHIM

Oleh: Hasan Husen Assagaf

Perlu diketahui, ada kesalahan yang sudah lumrah dan menjadi umum terhadap kata “silaturahim”. Selama ini yang biasa dipakai adalah kata “silaturahmi”, sebenarnya kata ini terdapat kesalahan. Seharusnya adalah “silaturahim”bukan silarahmi.

Dalam bahasa Arab rahim artinya lembut, kasih sayang , atau karabat. Secara jelas kata ini kita bisa lihat dalam ayat al Qur’an yang berbunyi : “ Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahim “- an Nisa. Begitu pula kita bisa lihat dalam hadits Nabi yang diriwawatkan oleh Anas bin Malik, bahwa Rasulallah bersabda “Siapa yang ingin senang, diluaskan rizkinya dan dipanjangkan usianya, hendaklah ia bersilaturahim “ ( Bukhari Muslim ).

Ayat dan hadist tersebut diatas tidak hanya menerangkan asal kata silaturahim, tapi juga mengandung urusan besar dan perintah penting. Begitu peningnya perintah itu, sehingga silaturahim dijajarkan dengan perintah bertakwa kepada Allah dan menjadi syarat luasnya rezeki dan panjangnya umur. Bukankah dalam sebuah hadits lain disebutkan bahwa orang yang suka memutuskan silaturahim diancam dengan “bisa masuk neraka”?.

Silaturahim bukan hanya dibutuhkan untuk berhubungan dengan keluarga, famili dan handai tolan saja, tapi lancarnya jalan da’wah pula memerlukah silaturahim. Silaturahim adalah ruh bagi berkembangnya da’wah. Tampak silaturahim yang baik, geraknya da’wah bisa terhenti bahkan putus sama sekali. Jauhnya tempat tinggal, lamanya masa berpisah, merantau (seperti saya sekarang ini) dan sibuknya tugas pekerjaan adalah factor-fakor penyebab putusnya silaturahim yang berarti putusnya pula da’wah. Jadi dengan silaturahim yang baik, semua factor-faktor trb bisa diatasi.

Ada banyak cara menyabung silaturahim. Misalnya, kemajuan teknologi merupakan nikmat utama dari Allah yang patut kita disyukuri. Kalau dulu, untuk saling menyapa dan menanyakan kabar, dibutuhkan waktu yang lama yaitu dengan surat menyurat. Tapi kini dalam beberapa detik saja silaturahim bisa diwujudkan. Coba lihat misalnya SMS, telepon, email, milis, blog dan media lainya adalah sarana mudah untuk silalturahim yang bisa menembus batas lintas negara sekalipun. Dengan teknologi yang serba canggih, Jauh tempat tinggal, lama berpisah, merantau dan sibuknya pekerjaan sudah tidak menjadi masalah.

Namun, bukan semua jalinan silaturahim hanya cukup dengan sarana kemajuan teknologi saja. Bertatap muka, pertemuan-pertemuan dan berjabatan tangan tetap menjadi hal yang sangat penting. Hal ini biasanya dilakukan pada waktu munasabat (occation) seperti perayaan, peringatan, hari hari raya, dan masih banyak lagi munasabat yang bisa membuat kita bertemu muka dan bertatap wajah.

Maka dari itu, majlis ta’lim, pengajian-pengajian rutin, dan pula, merurut saya, situs situs kita, yang kelihatanya kecil fungsinya, menjadi hal yang patut harus digalakan. Jangan sampai kesibukan, jabatan, kedudukan dan urusan duniawi lainya menyebabkan hal trb terbengkalai.

Jadi, agar hubungan kita tidak terputus koncinya adalah silaturahim apalagi di bulan Rajab dan menjelang datangnya Syaban dan Ramadhan yang penuh dengan kebaikan, keberkahan dan anugrah Ilahi.

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (hadist Nabi).

Wallahua’lam

Monday, October 12, 2009

KEUTAMAAN IKHLAS

Subject: KEUTAMAAN IKHLAS

1. Barangsiapa memberi krn Allah menolak krn Allah mencintai krn Allah membenci karena Allah dan menikah krn Allah maka sempurnalah imannya. {HR. Abu Dawud}

2. Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yg shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yg paling dicintai Allah ialah yg paling bertakwa.

3. Barangsiapa memurkakan Allah utk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yg semula meridhoinya menjadi murka kepadanya.
Namun barangsiapa meridhokan Allah dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yg pernah memurkainya sehingga Allah memperindahnya memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya.

4. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dgn Allah maka Allah akan menyempurnakan hubungannya dengan manusia. Barangsiapa memperbaiki apa yg dirahasiakannya maka Allah akan memperbaiki apa yg dilahirkannya.

5. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah seseorang melakukan amal dengan dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga menyukainya {merasa senang}. Rasulullah Saw berkata Baginya dua pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala terang-terangan.

6. Agama ialah keikhlasan. Kami lalu bertanya Loyalitas kepada siapa ya Rasulullah? Rasulullah Saw menjawab Kepada Allah kepada kitabNya kepada rasulNya kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat awam.
Penjelasan: Artinya patuh dan taat kepada penguasa dan pemerintahan dan setia kepada rakyat dgn tidak merugikan mereka atau mengambil hak mereka.

Sumber: 1100 Hadits Terpilih - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani

Tuesday, October 06, 2009

A good husband in Islam....

Characteristics of a Muslim Husband I dreamed of...

No one ever thinks about the characteristics of a Muslim husband. It is always what a wife should do for the husband...and the list never ends; home management, tutoring, ferrying the kids, caring, cooking, cleaning, washing, working, you name it, she is doing it. so what about the brothers? Our beloved Prophet SAW was not like this. So, why the men of this ummah? It is quite interesting. so I thought I'd share it with you!!! What a Muslim husband should be like...

1. Dress up for your wife, look clean and smell good. When was the last time you went shopping for designer pyjamas? Just like the husband wants his wife to look nice for him, she also wants her husband to dress up for her too. Remember that the Prophet (PBUH) would always start with Miswak when returning home and always loved the sweetest smells.

2. Use the best names for your wife. Call your wife by the most beloved names to her, and avoid using names that hurt their feelings.

3. Don't treat her like a fly. We never think about a fly in our daily lives until it 'bugs' us. Similarly, a wife will do well all day - which brings no attention from the husband - until she does something to 'bug' him. Don't treat her like this; recognize all the good that she does and focus on that.

4. If you see wrong from your wife, try being silent and do not comment! This is one of the ways the Prophet (PBUH) used when he would see something inappropriate from his wives (R.A).It's a technique that few Muslim men have mastered.

5. Smile at your wife whenever you see her and embrace her often. Smiling is Sadaqah and your wife is not exempt from the Muslim Ummah. Imagine life with her constantly seeing you smiling. Remember also those Ahadith when the Prophet (PBUH) would kiss his wife before leaving for Salaah, even when he was fasting.

6. Thank her for all that she does for you. Then thank her again! Take for example a dinner at your house. She makes the food, cleans the home, and adozen other tasks to prepare. And sometimes the only acknowledgment she receives is that there needed to be more salt in the soup. Don't let that be; thank her!

7. Ask her to write down the last ten things you did for her that made her happy. Then go and do them again. It may be hard to recognize what gives your wife pleasure. You don't have to play a guessing game, ask her and work on repeating those times in your life.

8. Don't be little her desires. Comfort her. Sometimes the men may look down upon the requests of their wives. The Prophet (PBUH) set the example for us in an incident when Safiyyah (R.A) was crying because, as she said, he had put her on a slow camel. He wiped her tears, comforted her, and brought her the camel.

9. Be humorous and play games with your wife. Look at how the Prophet (PBUH) would race with his wife Aisha (R.A) in the desert. When was the last time we did something like that?

10. Always remember the words of Allah's Messenger (PBUH): 'The best of you are those who treat their families the best. And I am the best amongst you to my family.' Try to be the best!

In conclusion: Never forget to make Dua to Allah - ta'ala to make your marriage successful. And Allah ta'ala knows best!!




Gegele

Thursday, October 01, 2009

Tak tahu bersyukur

Ada seorang lelaki buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"
Lelaki itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada lelaki itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

* * * * *
Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.