Follow Me

Monday, June 25, 2012

Miliki Jantung Sehat dengan Apel

Liputan6.com, Perth: Pepatah yang berbunyi satu apel sehari untuk menjauhkan dokter tidaklah asing di telinga kebanyakan orang. Bagaimana dengan satu apel sehari untuk jantung yang sehat
Sebuah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli dari Universitas Western, Australia, baru-baru ini, menemukan apel dapat meningkatkan produksi oksida nitrat (NO) dan fungsi endotel pada jantung. Oksida nitrat bekerja untuk meningkatkan kesehatan jantung dengan dilatasi pembuluh darah, sehingga lebih banyak darah, oksigen dan nutrisi, dapat diangkut dari jantung ke seluruh tubuh.
Sedangkan endotel adalah lapisan tipis sel-sel yang melapisi bagian dalam pembuluh darah. Endotel mengurangi turbulensi aliran darah dan bertugas membantu distribusi darah ke seluruh tubuh. Kerusakan fungsi endotel akan menyebabkan berbagai masalah pada jantung seperti, jantung koroner juga gagal jantung. Dalam penelitian ini ditemukan apel dapat mencegah gagalnya fungsi endotel.
"Kandungan flavonoid pada apel dapat meningkatkan produksi oksida nitrat dan fungsi endotel pada jantung. Semakian tinggi kandungan flavonoidnya maka akan semakin besar efek baik yang dapat dirasakan tubuh dengan hanya mengonsumsi sebuah apel," kata pimpinan penelitian, Catherine Bondonno.(ANS/Zeenews)

Monday, June 18, 2012

Kacang bantu jantung jadi sehat

INILAH.COM, Jakarta - Kacang bagi sebagian kita dianggap sebagai teman menonton bola. Tapi tahukah Anda, pakar kesehatan menyebut kacang sebagai makanan super?

Kacang mengandung asam lemak tak jenuh dan berbagai nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan jantung.

Kacang kenari, almond, kacang hijau, kacang kulit, dsb, jenis-jenis kacang itu yang mempunyai nutrisi komplit pada setiap butirnya.

Tetapi sebenarnya tidak terlalu penting jenis kacang apa harus yang dikonsumsi, karena kandungan nutrisi dan lemak pada kacang berbeda-beda tergantung jenisnya.

Berbagai penelitian menunjukkan orang yang rutin makan kacang-kacangan memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) rendah dalam darah. Kadar LDL yang tinggi itu yang menyebabkan risiko tinggi pada penyakit jantung. Oleh karena itu, kemampuan yang dimiliki kacang adalah peran penting untuk menurunkan LDL.

Selain mengurangi risiko penyumbatan pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung fatal, kacang juga meningkatkan kesehatan pembuluh arteri. Meskipun ada berbagai ragam dan jenis kacang, namun para ahli sepakat kacang pada dasarnya mengandung lima kandungan yang penting untuk jantung, seperti:

Asam Lemak Tak Jenuh

Kandungan lemak dalam kacang sangat baik, mulai dari asam lemak monounsaturated dan polyunsaturated yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat Anda.

Asam Lemak Omega-3

Kebanyakan kacang kaya akan asam lemak omega-3 yang efektif mencegah berbagai macam penyakit jantung. Selain pada kacang, yang kita ketahui bahwa omega-3 juga bisa didapatkan pada ikan.

L-arginine

Kacang juga kaya l-arginine, yaitu senyawa yang dapat membantu kesehatan dinding pembuluh darah. Senyawa ini membuat dinding pembulu darah lebih fleksibel dan tidak gampang tersumbat.

Serat

Seluruh jenis kacang-kacangan mengandung serat yang berguna untuk menurunkan kolesterol. Selain itu, serat juga akan membuat Anda merasa kenyang sehingga Anda tidak lagi makan berlebihan.

Sterol Tumbuhan

Sterol tumbuhan (plant sterol) adalah jenis senyawa organik yang efektif menurunkan kadar kolesterol. Biasanya senyawa ini ditambahkan pada berbagai produk seperti margarin untuk menambahkan manfaat kesehatan. [mor]

Monday, June 11, 2012

Pola makan pemicu sakit jantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus penyakit jantung dan kolesterol di Indonesia ternyata sangat berhubungan erat dengan pola makan atau meal patterns orang Indonesia yang sangat sulit diubah.
Widjaja Lukito, dokter spesialis gizi klinik yang juga sekretaris anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang kesejahteraan rakyat menjelaskan, pola makan orang Indonesia yang sangat berhubungan erat dengan etnik, faktor tradisional, cara penyajian, dan segi ekonomi membuat makanan yang dikonsumsi minim serat dan tidak sehat.
"Seperti contohnya santan kelapa, paling banyak dipakai masyarakat dari berbagai etnik untuk memasak. Padahal efeknya kurang baik untuk tubuh. Sementara untuk dihilangkan sama sekali tidak mungkin. Ini menyangkut daya beli dan keadaan lingkungan juga," jelas Widjaja yang ditemui dalam seminar tentang kolesterol minggu lalu di Jakarta.
Begitu juga dengan presentase dietary fiber orang Indonesia, menurut Widjaja bila ditemukan ada orang yang konsumsi fibernya 12 persen saja sudah sangat baik sekali di Indonesia. "Padahal di luar rata-rata 25 persen," tambahnya.
"Ini yang membuat penyakit degeneratif semakin banyak kasusnya. Sebab kita sangat sulit mengubah meal patterns orang Indonesia. Bayangkan saja food compotition kita saja tidak pernah berubah, kalau pun berubah hanya seputaran itu-itu saja. Tidak berkembang. Bila memang ingin melakukan perubahan setidaknya para ahli di Indonesia, seperti ahli jantung, ahli gizi dan nutrisi semua harus duduk bersama membicarakan ini," kata Widjaja.(Sumber: Sehatnews.com)

Monday, June 04, 2012

Ciri orang berisiko sakit jantung

TAK hanya pria, kaum perempuan mulai kini juga mesti lebih mewaspadai penyakit jantung dengan mengetahui faktor apa saja yang bisa menjadi risiko. Contohnya di Amerika, jantung kini menjadi penyebab kematian utama pada perempuan. Maka itu para ilmuwan pun merekomendasikan agar setiap perempuan mengetahui apakah dirinya juga berisiko .

Berikut beberapa factor yang bisa membuat Anda berisiko mengidap sakit jantung, seperti dikutip dari Shine.com. Dengan mengetahuinya, Anda bisa segera melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.

Anda berisiko tinggi bila:
1. Mengidap penyakit arteri koroner (stent, operasi bypass, dan serangan jantung)
2. Mengalami stroke atau karotis (leher) penyakit arteri
3. Arteri di kaki Anda terhambat
4. Mengalami abdomen Aortic Aneurysm yakni arteri melemah di perut
5. Mengidap penyakit ginjal kronis
6. Mengidap diabetes

Anda berisiko terkena penyakit jantung bila:
1. Perokok
2. Kurang gerak
3. Kegemukan atau obesitas
4. Memiliki riwayat keluarga berpenyakit jantung (ayah dengan penyakit jantung kurang dari 65 tahun atau ibu dengan penyakit jantung kurang dari 55 tahun)
5. Tekanan darah tinggi (lebih dari 130/85 mmHg)
6. Kolesterol tinggi (lebih dari 200 mg/dL, HDL (kolesterol baik) kurang dari 50 mg/dL)
7. Mengidap lupus atau rheumatoid arthritis (penyakit autoimun)
8. Mengidap sindroma metabolik
9. Mengalami komplikasi saat kehamilan komplikasi seperti diabetes berhubungan dengan kehamilan, eklampsia atau preeklampsia (hipertensi berhubungan dengan kehamilan).

Ini juga pertama kalinya terdapat rekomendasi tekanan darah tinggi yang berhubungan dengan kehamilan atau diabetes sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung di kemudian hari meski setelah kehamilan kondisi tersebut tidak lagi perlu diobati. Sebuah analisis baru-baru ini juga menunjukkan bahwa perempuan dengan kondisi tersebut dua kali lipat berisiko mengidap penyakit jantung koroner (penyumbatan dalam arteri jantung) dan stroke dalam 5 sampai 15 tahun mendatang setelah kehamilan, seperti dikutip dari British Medical Journal pada 2007.

Penyakit autoimun kini juga tengah dipertimbangkan sebagai faktor risiko untuk penyakit jantung dan stroke. Semua faktor risiko harus dioptimalkan jika Anda memiliki lupus atau rheumatoid arthritis.

Oleh karena itu, optimalkan kesehatan Anda sekarang. Bagaimanapun, lebih baik mencegah ketimbang mengobati! (MI/ICH)