Follow Me

Monday, August 16, 2010

Ritual bid'ah seputar ramadhan

Satu hal yang menodai bulan Ramadhan, yaitu munculnya amalan2 bid’ah yang banyak dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Karena sudah turun temurun dilakukan, mereka pun menganggap bid’ah tersebut baik. Dengan ketidak sadarannya, merekapun bahkan menganggap bid’ah tersebut adalah amalan yang pernah di lakukan oleh Rasulullah Shallallaahu Wasallaam dan para sahabat. Na “Udzu billaah!!!

Itulah sebabnya syaithan lebih menyukai bid’ah daripada maksiat. Khususnya pada bulan Ramadhan ini, maka salah satu cara syaithan menghalangi kebaikan bulan ini, yaitu dengan menebar amalan-amalan bid’ah. Mereka (para pelaku bid’ah) itu merasa lebih dekat kepada Allah, padahal mereka semakin jauh darinya. Yang sangat menyedihkan, bahwa amalan-amalan bid’ah ini justru menjamur pada bulan Ramadhan.

1.Bid’ah Punggahan/Megengan
Yakni makan-makan atau kenduri di masjid atau surau, pada satu hari menjelang Ramadhan atau pada malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Dengan cara masyarakat berbondong-bondong membawa makanan beraneka ragam untuk kenduri di masjid untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Hal yang lazim dilakukan juga adalah membuat kue apem untuk dibagi-bagikan kepada keluarga dan para tetangga. Kalau megengan bikin apem dll itu dilakukan dengan niat tertentu sudah masuk kategori SYRIQ (dosa besar). Kalau megengan dan bikin apem tsb dilakukan karena merasa hal tersebut merayakan suatu tradisi nenek moyang, turun temurun yang harus dilestarikan, maka perbuatan ini termasuk kategori perilaku BID’AH yaitu membuat buat aturan sendiri yang tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah Shallallaahu Wasallaam dan pelakunya berdosa dan apa-apa yang sudah ia keluarkan untuk biaya acara tersebut dihadapan Allah Subhaanu Wata’ala sia-sia dan tidak ada nilai pahalanya tetapi justru tertolak.

2. Mendahului Ramadhan dengan puasa satu/dua hari sebelumnya
Perbuatan seperti ini merupakan kedurhakaan terhadap Rasulullah Shallallaahu Wasallaam. Karena Rasulullah Shallallaahu Wasallaam melarang hal tersebut, kecuali bagi yang bertepatan dengan hari puasa (sunnah)nya. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah Shallallaahu Wasallaam, Beliau bersabda: “Janganlah kamu mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya kecuali bagi seseorang yang sudah rutin berpuasa, hendaklah ia berpuasa pada hari itu.”(HR Al-Bukhari 1914 dan Muslim 1082)

3. Bid’ah Tashir
Yakni membangunkan orang untuk sahur dengan berteriak-teriak “Sahur....sahur.....” Perbuatan ini juga tidak pernah di lakukan / perintah oleh Rasulullah Shallallaahu Wasallaam, para Sahabat dan Tabi’in. Di negeri Mesir, para muadzdzin menyerukan lewat menara masjid. Di negeri Iskandariyah, Yaman dan Maroko, orang-orang membangunkan sahur dengan mengetuk pintu-pintu rumah. Di Negeri Syam lebih parah lagi; mereka membangunkan sahur dengan membunyikan alat musik, bernyanyi, menari dan bermain, dan lain sebagainya.

4.Bid’ah perayaan Nuzulul Qur’an
Dilakukan setiap tanggal tujuh belas Ramadhan. Dan perayaan-perayaan lain sejenis, seperti maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan tahun baru Islam merupakan perbuatan Bid’ah.

5.Berziarah kubur menjelang Ramadhan dan sesudahnya
Berziarah kubur memang di anjurkan untuk mengingat akhirat, namun mengkhususkannya pada waktu-waktu tertentu merupakan Bid’ah dalam agama. Tidak ada perintah dari Rasulullah Shallallaahu Wasallaam untuk ziarah pada waktu-waktu tertentu.

6. Bid’ah Takbiran dan memukul bedug pada malam ‘Iedul Fitri
Menurut Sunah Rasul, takbiran dimulai ketika keluar dari rumah menuju lapangan sholat ‘Ied.

7. Bid’ah Dzikir berjama’ah dengan suara keras di sela-sela sholat tarawih

8.Bid’ah melafalkan niat “Nawaitu shauma ghadin......”
Tidak ada satupun riwayat dari sahabat maupun tabi’in yang menyebutkan, bahwa mereka melafadzkan niat seperti ini. Niat tempatnya di dalam hati, melafazhkannya adalah bid’ah sesat meskipun orang-orang memandangnya baik.

9. Membaca do’a khatam al Qur’an dalam sholat tarawih
Sebagian imam ada yang berlebihan dalam masalah ini. Mereka sengaja menyusun do’a-do’a dengan irama tertentu, mengikuti sajak, memaksakan diri untuk menangis, dll.

Sebenarnya masih banyak lagi Bid’ah lainnya, yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu disini.

Majelis Ta’lim Rhoudatul Jihad
Disalin oleh Hilda Tri Ekawati
Oleh Ustadz Abu Aslaam dan Abu Jundi

No comments: