Follow Me

Monday, March 03, 2008

Tahukah Kita?

Tahukah Kita ?Kita lahir dengan dua mata di depan wajah kita, karena itu kita tidak boleh selalu melihat ke belakang.

Tapi pandanglah semua itu ke depan, pandanglah masa depan kita.

Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri, supaya kita bisa mendengarkan semuanya dari dua buah sisi.
Untuk bisa me- ngumpulkan pujian dan kritik dan menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.
Kita lahir dengan otak didalam tengkorak kepala kita.

Sehingga tidak peduli semiskin apapun kita, kita tetap kaya.

Karena tidak akan ada satu orang pun yang bisa mencuri otak kita, pikiran kita dan ide kita.

Dan apa yang anda pikirkan dalam otak anda jauh lebih berharga dari pada emas dan perhiasan.

Kita lahir dengan 2 mata dan 2 telinga, tapi kita hanya diberi 1 buah mulut.

Karena mulut adalah senjata yang sangat tajam, mulut bisa menyakiti, bisa membunuh, bisa menipu, dan banyak hal lainnya yang tidak menyenangkan.

Sehingga ingatlah bicara sesedikit mungkin tapi lihat dan dengarlah sebanyak-banyaknya.


Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh didalam tulang iga kita.

Mengingatkan kita pada penghargaan dan pemberian cinta diharapkan berasal dari hati kita yang paling dalam.

Belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita dicintai tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai kita seperti kita mencintai dia.

Berilah cinta tanpa meminta balasan dan kita akan menemukan cinta yang jauh lebih indah...

Monday, February 25, 2008

Hiduplah untuk hari ini.

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu kamu khawatirkan.
Yang pertama; hari kemarin.
Kamu tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Kamu tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat lepaskan saja.
Yang kedua: hari esok.
Hingga mentari esok hari terbit, kamu tak tahu apa yang akan terjadi.
Kamu tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Kamu tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba biarkan saja.
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini.
Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila kamu mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini.
Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya dgn kebahagiaan . Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang abadi.
Kata Bijak :
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri.
TAKE CARE ^ ^

Monday, February 18, 2008

Isilah Kekosongan

Manakala suatu hari kita mengalami kekosongan dalam hidup, maka bersiap-siaplah untuk menyambut datangnya kesedihan, kesusahan dan ketakutan. Sesungguhnya kekosongan akan menarik semua arsip masa lalu, masa kini dan masa mendatang dari panggung kehidupan sehingga kita merasa dalam kondisi yang ruwet. Dalam keadaan seperti itu tidak sedikit orang melakukan pelarian dengan mencari kesenangan sesaat namun ketika kenyataan kembali dihadapkan maka hanya kepedihan dan rasa frustasi yang tertinggal.
Oleh karena itu, bangkitlah untuk mengisi kekosongan dengan melakukan kegiatan-kegiatan kecil namun berguna, seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, Berzikir, menelaah tafsir Qur'an, menulis, merapikan meja kerja, memperbaiki sesuatu dirumah atau melakukan hal-hal yang dapat membantu orang lain. Kedengarannya sangat sepele namun apabila kita melakukannya dengan ikhlas dan tanpa beban, maka hal tersebut menjadi sangat berguna hingga kekosongan terisi lalu terlupakan.

Monday, February 11, 2008

Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki,membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api. Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi" jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini,Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi 'kesulitan' yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air,bubuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?" Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu." "Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?." "Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat."

"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik."

Monday, February 04, 2008

Tuhan itu tidak ada???

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya.

Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang, "Saya tidak percaya Tuhan itu ada".


"Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen.


"Begini, coba Anda perhatikan di depan sana , di jalanan... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar??
Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi."

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker- istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata, "Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR."

Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??".
"Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!"

"Tidak!" elak si konsumen.
"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana ", si konsumen menambahkan.

"Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur.
" Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.


"Cocok!" kata si konsumen menyetujui.
"Itulah point utama-nya!.
Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !
Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."

Monday, January 28, 2008

1 tamparan untuk menyadarkan

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri,kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa menjawab 3
pertanyaannya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan
saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab
pertanyaan anda.

Pemuda: Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu
menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak
menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memilikiunsur yang sama. Apakah Tuhan
tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.

Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah
kepada saya?

Kiyai : Saya tidak marah...Tamparan itu adalah jawaban
saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama...kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.

Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.

Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda: Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari
api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang
menyakitkan untuk syaitan.

Monday, January 21, 2008

Terimalah keputusan dan Taqdir Allah

"Tiada suatu musibahpun yang terjadi di muka bumi dan tiada pula yang menimpa diri kalian, melainkan semuanya telah tertulis di laut Mahfuzh sebelum Kami menciptakan bumi dan diri kalian". (QS.57:22)

"Katakanlah: sekali-kali tidak ada musibah yang akan menimpa kami, melainkan yang telah ditetapkan oleh Allah atas kami". (QS. 9:51)

Siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, niscaya Allah akan memberikan cobaan

Selamat kepada mereka yang mengalami musibah atas kesabaran mereka dan keridhaan mereka kepada taqdir Allah yang maha pemberi dan maha pengambil, yang maha menyempitkan dan maha melapangkan rizki. Percayalah kepada taqdir sebelum kita terbelenggu oleh kekuatan emosi, rasa tidak puas, penyesalan dan ratapan. Akuilah keputusan Allah sebelum kita dilanda arus penyesalan.

Janganlah kita sampai mengatakan "sekiranya kulakukan begini dan begitu, tentulah kejadiannya akan berbeda", akan tetapi katakanlah "Allah telah mentaqdirkan demikian dan semua yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi". Maka kembalikan semuanya kepada Allah S.W.T.

Innalillahi wa inaailaihi rojiuun...Amien.


Monday, January 14, 2008

Untaian Doa pengampun dosa

Simaklah untaian doa yang diajarkan Imam Ali bin Abi Thalib (sa) kepada Kumail bin Ziyad:
Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menuruntuhkan penjagaan.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang merusak karunia

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menahan doa

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang menurunkan bala'

Ya Allah, ampunilah segala dosa yang telah kulakukan dan segala kesalahan yang telah kukerjakan


Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata:
"Dosa-dosa yang merubah kenikmatan adalah: menzalimi orang lain, merubah kebiasaan yang baik, berpura-pura melakukan kebajikan, mengingkari nikmat Allah, dan tidak bersyukur kepada-Nya, inilah yang dimaksud firman Allah swt: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu bangsa sehingga mereka sendiri merubah apa yang ada pada diri mereka. Adapun dosa-dosa yang mendatangkan bencana: Tidak membantu orang yang menderita, tidak menolong orang yang teraniaya, tidak perduli terhadap amar ma'ruf dan nahi munkar." (Al-Wasail 16: 281)

"Sesungguhnya Allah menetapkan takdir untuk tidak memberikan nikmat kepada hamba-Nya lalu mencabutnya kembali sampai dia melakukan suatu dosa yang mengharuskan Dia memberikan kesengsaraan." (Al-Kafi 3: 375)

Thursday, January 10, 2008

Dosa yang Mendatangkan Bencana

Dosa yang Mendatangkan Bencana
Oleh: Syamsuri Rifai

Mari kita simak dan cermati untaian kalimat suci Ilahi melalui lisan suci Rasul-Nya dan para kekasih-Nya. Semoga untaian kalimat suci ini dapat menyadarkan kita, mengapa dilanda bencana?

Allah swt berfirman:
"Apa saja musibah yang menimpamu, itu karena perbuatan tanganmu sendiri, Allah memaafkan sebagian besar." (Asy-Syura/42: 30)

"Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merubah kenikmatan yang dianugrahkan pada suatu umat sehingga mereka sendiri yang merubah apa yang ada pada diri mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui" (Al-Anfal/8: 53)

"Sesungguhnya Allah tidak akan pernah mengubah keadaan suatu umat sehingga mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Jika Allah berkehendak suatu keburukan terhadap suatu umat, maka tidak akan ada seorang pun yang dapat menolaknya" (Ar-Ra'd/13: 11)

"Barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit..." (Thaha/20: 124)

"Jika sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka karena perbuatannya." (Al-A'raf/7: 96)

Imam Ali bin Abi Thalib (sa) berkata: "Jika kamu telah sampai ke tepi suatu nikmat, maka janganlah kamu membuat lari tepi yang lain karena kurangnya bersyukur." (Nahjul Balaghah, syarh Al-Faydh, hlm 1083)

Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata: "Allah tidak pernah memberikan suatu nikmat kepada hamba-Nya lalu Dia mencabutnya kembali sehingga dia melakukan suatu dosa yang mengharuskan Dia mencabut kenikmatan itu." (Al-Kafi 3: 376).

Renungan di Tahun Baru 1 Muharram 1429 H

Monday, January 07, 2008

Pelajaran untuk Ku di awal Tahun

Saya belajar, bahwa tidak ada yang instant atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati...

Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya. ...

Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain...kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus-menerus. ..

Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan..

Saya belajar bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...

Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis....

Saya belajar bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda...

Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya.. .

Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai...

Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya. Saya hanya dapat mencintai dengan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun.....

Saya belajar, bahwa sahabat terbaik ada bersama saya untuk dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu yang berguna...

Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh walau dipisahkan oleh jarak yang jauh, Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati....

Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya....saya hanya belajar untuk tidak egois dan mengerti akan dirinya

Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya....dan untuk itu saya harus memaafkannya. ..

Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya...

Saya belajar, bahwa cinta itu memberi dan mengerti tanpa harus diberi dan dimengerti..

Saya belajar, bahwa apa yang kita inginkan tidak selalu sesuai dengan apa yang kita butuhkan, dan kita harus berlapang dada menerimanya. .

Saya belajar, bahwa saya harus belajar dari kesalahan yang pernah saya lakukan dan hidup untuk masa depan, bukan terus-menerus melihat ke masa lampau..

Saya belajar, bahwa keluarga saya adalah harta terbesar yang saya punya..

Saya belajar, bahwa dengan berterima kasih pada Yang Maha Kuasa, maka Ia akan memberi rahmat lebih banyak lagi..

Saya belajar, bahwa saya harus tidak boleh berhenti belajar..