Follow Me

Friday, December 18, 2009

Renungan 1 MUHARRAM 1431 Thn baru ISLAM)

Apakah Sudah Mendapatkan Ketenangan Jiwa?
Dalam Hidup dan Kehidupan kita yang pertama dan utama kita butuhkan adalah Ketenangan jiwa, dengan ketenangan jiwa apapun bisa kita raih, Kebahagian, kesuksesan, Pergaulan atau apapun. saat ini banyak orang yang telah memiliki harta berlimpah, Jabatan, atau memiliki segalanya tetapi dalam dirinya tidak memiliki ketenangan jiwa. maka akan timbul kecemasan atau ketidak ketenangan jiwa, kebanyakan disebabkan oleh permainan pikiran yang mengkhawatirkan kejadian-kejadian buruk yang akan menimpa diri kita. Padahal kejadian itu sendiri belum tentu akan terjadi

Betapa mahalnya harga ketenangan jiwa. Banyak yang mengorbankan apa saja untuk meraihnya. Namun, tak sedikit yang salah arah. Lihat saja orang rela menghabiskan berjam-jam nongkrong di tempat hiburan sembari minum minuman keras. Tak sedikit yang menghabiskan uang jutaan untuk mengkonsumsi pil-pil penenang. Sementara, ketenangan yang diproleh cuma sesaat. Itu pun sifatnya semu. Alih-alih ingin meraih ketenangan jiwa yang ada malah kehancuran.

Berbagai persoalan sehari-hari bisa menjadi pemicu stress. Apalagi di kehidupan yang serba cepat seperti sekarang ini. Banyak hal yang membuat seseorang merasa tertekan, kecewa dan tegang. Masalahnya tinggal pada intensitas. Bila stress itu terjadi terus menerus akan menjadi distress yang berujung pada depresi. Pada tingkat ini penderita kerap melakukan tindakan di luar akal sehat. walau hidup dalam Kemewahan, emas, ilmu pengetahuan, kemerdekaan tanapa ada ketenangan jiwa maka kenikmatan, kelezatan hidup tidak akan bisa kita nikmati hidup.

Tak dapat dibantah bahwa ketenangan jiwa, ketentraman hati merupakan sumber utama kebahagiaan. Namun bagaimana caranya memperoleh jika ketenangan jiwa itu tidak bisa didapatkan dari kepandaian, ilmu pengetahuan, kesehatan, kekuasaan dan jabatan. Tidak juga dari harta kekayaan, kemasyhuran dan tidak pula dari yang lain dari kenikmatan-kenikmat an hidup materi?

Faktanya, tak ada seorang pun terbebas dari persoalan hidup. Itulah sunatullah yang berlaku di dunia. Kekayaan, pangkat dan kedudukan takkan mampu menghalanginya. beberapa hal yang menurut pemikiran pribadi saya dapat membuat ketenangan Jiwa

1. Dekat Dengan Tuhan
Dengan Mendekatkan diri dengan tuhan kita bisa berbagi cerita, berkeluh kesah, berdoa, sehingga membuat kita merasa nyaman, dan selalu dalam keadaan tenang.

2. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat ke atas (Bersyukur)
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian tuhan, meskipun tampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang kondisinya lebih rendah dari kita, baik dalam hal materi, kesehatan, rupa, pekerjaan dan pemikiran. Betapa banyak di dunia ini orang yang kurang beruntung. Rasa syukur itu mendatangkan ketenangan jiwa.

3. Selalu Berkata jujur
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan tergapai bila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya diliputi kegelisahan.

4. Menjaga Pergaulan
Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan jalinan hubungan yang baik dengan manusia lain. Berbagai kebutuhan hidup takkan mungin bisa diraih tanpa adanya bantuan dari orang lain. Karenannya,akan lebih baik jika kita untuk tetap menjalin Pergaulan, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan, Hubungan yang baik di dalam keluarga,Rekan Bisnis, suatu komunitas, maupun dengan tetangga akan menciptakan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan sangat efektif untuk menanggulangi berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat.

5. Sikap Dermawan
Ringan tangan, suka menolong, dan dermawan Tidak melihat diri. Tidak melihat apa yang telah dia keluarkan bagi orang lain. Bermanfaat bagi orang banyak. Ternyata, sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. dengan banyak memberi akan menjaga kestabilan jiwa kita sehingga bisa membuat diri kita tenang.

6. Tidak ambil peduli terhadap celaan orang lain asalkan yang kita lakukan benar
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah karena selalu mengikuti penilaian orang terhadap dirinya. Terombang ambing oleh sikap dan gaya hidup orang kebanyakan. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Tuhan. Betapa melelahkannya hidup ini bila segala hal yang ada di dunia ini kita ikuti.

7. Tidak mengemis kepada orang lain
"Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadits rasulullah yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup mandiri. Tidak tergantung dan meminta-minta kepacla orang lain. Sebab, orang, yang mandiri, jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat batin tak nyaman.

8. Menjauhi Utang
Orang yang berutang akan senantiasa dihantui ketakutan, karena ia dikejar-kejar untuk segera melunasinya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Hendaklah kita menjauhi utang, karena utang itu menjadi beban pikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari.

9.Optimis
Optimis. Percaya diri. Tidak berputus asa. Pantang menyerah. Ibarat dian yang tak kunjung padam. Betapapun rintangan menghadang. Tentu, setelah kiat-kiat tersebut di atas dilaksanakan. Sebab, optimisme tanpa kerja keras tak ubahnya mimpi.

10.Menambah Ilmu
Menambah ilmu. Wawasan menjadi luas, tidak berpikiran sempit. Kapan dan dimana pun kita adalah tholib (pencari ilmu). Tidak merasa puas diri ibarat merasa besar di dalam akuarium kecil. Di atas orang yang alim ada yang lebih alim lagi.

11. Selalu berpikir positf
Mengapa seseorang mudah stress? Salah satu faktornya karena ia selalu diliputi pikiran-pikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah berbagai kelebihan. Ubahlah pikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah ungkapan keluh kesah yang membuat muka cemberut, badan lemas dan frustasi dengan ungkapan senang. Ungkapan senang akan membuat ekspresi senyum dan jiwa menjadi semangat kembali. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang bisa jadi pelajaran? Dan bukankah dibalik kesulitan ada kemudahan?

Seorang yang terpesona dengan keindahan dan kemilauan dunia dan berkeyakinan bahwasanya dunia adalah tujuan akhirnya, maka ia akan mencurahkan segala tenaga dan upayanya untuk menuruti hawa nafsunya dan cintanya terhadap dunia itu, padahal dunia itu selalu berubah-ubah, kadang memberi, kadang pula tidak, kadang menyenangkan, kadang menakutkan, maka ia akan hidup di antara putus asa dan harapan, antara kecemasan dan ketenangan, antara senang dan takut, antara gelap dan terang. Maka ia tidak mengenali jalan hidupnya, sehingga ia hidup cemas, sedih, kacau tidak merasakan kenyamanan hidup, tidak mengenal rasa aman, tidak memahami kebenaran dan meyakini nilai-nilai moral dan juga tidak menyukai semua ilmu pengetahuan selain ilmu pengetahuan empiris yang didapat dari hasil eksperimen dan observasi dan ilmu-ilmu lain yang selalu berubah-ubah dan beraneka ragam itu dengan cara meniru, taklid terhadap situasi dan kondisi di mana ia hidup, sehingga ia sering terbentur dengan berbagai kesulitan yang tidak dapat ia atasi akhirnya rusaklah jiwanya dan ngawur langkah hidupnya, dan timpang perilakunya dan jiwanya tersiksa

Semoga kita bisa mendapatkan ketanganan dalam menjalankanh hidup, sehingga hidup yang kita jalani lebih nyaman. dan dengan mendapat ketangan kita bisa menjalani hidup denagan lebih bahagia, serta dengan mendapat ketenangan jiwa kita akan menabung pada bank emosi kita. Jadi Sudahkah kita memiliki ketenagan jiwa?

No comments: