Follow Me

Monday, October 20, 2008

Bahan pertimbangan bagi wanita

Sebut saja dari zaman Adam dan Hawa sampai sekarang, wanita memang didesain untuk tidak memulai terlebih dahulu dalam hal cinta. Intinya, wanita sebaiknya tidak jatuh cinta terlebih dahulu apalagi mengejar-ngejar pria. Karena wanita memang tidak didesain untuk itu. Perihal adanya budaya di daerah tertentu dimana pria di lamar oleh wanita, boleh jadi memang sudah menjadi tradisinya, meski untuk adat timur kita masih menganggapnya sebuah keanehan.

Aku suka kata-kata ini:
Cowok menang milih, cewek menang nolak! Kedengarannya win-win solution. Cowok memang bisa memilih wanita mana saja yang dia suka. Cowok bisa saja jatuh cinta dengan wanita mana saja jika hatinya memang "jatuh". Cowok kalau nembak cewek ditolak, respon selanjutnya ada dua, pertama, mencoba lagi untuk kedua, ketiga, keempat, atau kesekian kalinya atau tidak melanjutkan dan berkelana mencari yang lain lagi. Tetapi kalau wanita begitu agresif terhadap pria, lalu kemudian ditolak? hehehee

Masalahnya sekarang banyak wanita yg mencoba utk merubahnya menjadi Cewek "menang milih". Jadi kalau cewek menang milih maka berarti cowok boleh "menang nolak"! Bagi para cowok, kalau ditolak adalah hal yang biasa. Memang kecewa untuk sesaat, tapi tidak untuk meratapinya. Dan harga diri seorang pria tidak akan turun dan tercabik-cabik hanya karena cintanya ditolak, karena pria seorang pejuang sejati, dia akan mencoba dan mencoba lagi sampai dapat! "Emang cewek elo doang?". Pikiran seperti itu kadang ada di sana. Cowok memang didesain lebih banyak "bermain" pikiran daripada perasaan, lagi pula jumlah wanita di Indonesia jauh lebih banyak dari pria.

Nah apakah para cewek siap kecewa oleh cowok, setelah "menang milih” cowok yang didambakannya?

Wanita yang memulai terlebih dahulu, begitu agresif dan sangat mencintai seorang pria mungkin saja akhirnya memang mendapatkannya dan bahkan menikah dengannya. Namun sayang, sesungguhnya dia hanya memiliki raganya tapi tidak pernah memiliki cinta dari suaminya. Karena suaminya mungkin punya cinta yang lain. Dan wanita itu harus membayar harganya dengan sangat mahal. Ia harus berkorban selama perkawinan nya berlangsung. Ia harus berkorban materi terus-menerus dan yang paling menyedihkan selalu berkorban perasaan. Padahal bukankah seharusnya suaminya yang memenuhi kebutuhan moril dan materinya?

Wanita, yang memulai mengejar pria, mungkin gelisah karena belum juga menemukan pasangan sejati, namun percayalah Tuhan menciptakan manusia untuk hidup berpasang-pasangan suatu saat nanti. Hanya saja, wanita diharapkan mau belajar menerima seorang pria yang mungkin bukan pilihanmu, namun dengan tulus ingin menghabiskan waktunya bersamamu, dan memberikan seluruh cintanya kepadamu.

Berdasarkan bahasan diatas dan berdasarkan sebuah riset dalam hal ini, wanita yang bijak adalah wanita yang jatuh cinta dengan pria yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya daripada jatuh cinta dengan pria yang kemudian pura-pura jatuh cintanya kepadanya dan memanfaatkannya.

No comments: