Follow Me

Monday, October 13, 2008

Renungan buat para wanita

Aku coba untuk merenung, kenapa beberapa bahkan mungkin banyak teman wanitaku atau lebih tepatnya para wanita belum menemukan seorang pria yang bakal menjadi pasangan hidupnya. Padahal setahuku, bagaimanapun minus-nya seorang wanita (kalau ia menganggap dirinya demikian), paling tidak pernah satu kali "ditembak" pria, dengan kalimat ini, "Aku menyukaimu" atau "Bersediakah engkau menjalani hubungan yang lebih serius denganku?".

Kenapa aku bisa begitu yakin? Mari aku ceritakan: Selama 5 tahun lebih aku bekerja di sebuah rumah produksi yang menayangkan acara Solusi di salah satu stasiun televisi swasta itu, banyak kisah nyata mirip Cinderella yang aku temukan. Ini benar-benar nyata! So real! Bukan sinetron, bukan film.

Sebut saja Maria Beatrix, gadis yang pernah dijuluki "si buruk rupa" dengan bentuk tangan dan kaki yang sama sekali tidak sempurna, menggunakan kursi roda, namun menemukan "pangeran" yang baik hati berdarah Inggris. Pria ini begitu setia men-dampinginya bahkan berhasil mengajarinya berenang. Hari ini mungkin mereka sudah menikah. Ada juga Indrawati, manusia terpendek Indonesia yang pernah masuk MURI karena bisa melahirkan dengan normal. Kalau melihat bentuk fisiknya, sangat tidak sempurna, namun menemukan seorang suami dari kalangan terhormat dan sangat mencintainya dengan sepenuh hati. Di Bandung, kami juga memiliki narasumber si pelukis Patricia Saerang, seorang yang melukis dengan kakinya atau mulutnya karena tidak memiliki tangan namun menemukan pria berdarah Eropa yang sangat mencintainya. Hari ini mereka sudah menikah dan hidup bahagia.

Jadi, kalau mau banding-bandingan dengan wanita-wanita yang aku sebutkan diatas, bagaimana mungkin kalau teman-teman wanita ku itu belum bisa menemukan "sang pangeran cinta" ? Busyett! Kalau mau banding-bandingan, teman-teman wanitaku itu tergolong wanita yang cantik, dengan fisik yang nyaris sempurna dan memiliki pekerjaan yang bagus.

Setelah aku analisa, inilah inti permasalahannya:
Ternyata banyak wanita tidak tahu kuncinya. Aku sudah sering mendengar teman-teman wanitaku sharing dia menyukai pria ini, pria itu dan entah siapa lagi selanjutnya, mereka merindukan sang arjuna yang belum tentu tahu apa yang ia rasakan. Bagaikan pungguk merindukan bulan, kasihan......Tetapi mungkin saja anda lupa kuncinya.

Kuncinya adalah anda sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu mencintai dan ketika anda sulit menjangkaunya, anda menjadi begitu tertantang dan menjadi agresif. Anda harus tahu bahwa anda didesain untuk dicintai dan diperlakukan bak ratu. Bukan menjadi seorang yang mengejar-ngejar pria. Intinya adalah bahwa wanita didesain untuk DICINTAI dan BELAJAR untuk menerima pasangannya.

Mungkin saja pria itu sudah datang didepan mata, tetapi anda menolaknya, karena memang anda diberi hak untuk menolak. Berulang kali kukatakan kepada teman-teman wanitaku. "Kalau ada seorang pria yang datang kepada kalian dan menyatakan cinta nya, berpikirlah dua kali untuk menolaknya." Jangan sampai anda menyesal di kemudian hari. Aku tidak menyarankan kalian untuk terburu-buru menjawab, "Ya". Aku hanya mengatakan, "Berpikir dua kali terlebih dahulu untuk menolaknya." Siapa tahu, ini cinta sejatimu?

Percayalah bahwa dalam kamus pria tidak ada istilah BELAJAR mencintai. Mau wanita yang ditujunya seperti apa, mau gemuk, mau pendek, mau rada tulalit atau sebut saja kekurangan lainnya, percayalah bahwa pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan belajar untuk mencintai. Sebaliknya, wanita bisa belajar mencintai tatkala melihat kegigihan seorang pria yang tidak pernah berhenti menaklukkan hatinya, tatkala melihat pengorbanan, perhatian dan kasih sayang yang diberikan. Aku mendengar banyak ke-saksian akhirnya wanita menyerah.

Para wanita, daripada engkau mencintai pria yang tidak mencintaimu, atau hanya sekedar berpura-pura mencintaimu, mengapa engkau tidak belajar mencintai pria yang sangat mencintaimu dan memperlakukanmu dengan begitu berharga? Mungkin awalnya engkau tidak begitu menyukainya. Namun jika mengingat bahwa ia begitu mencintaimu mengapa anda tidak mencoba untuk BELAJAR mencintainya dan memberinya kesempatan.

(sumber: email dari seorang kawan)

No comments: